Mengenai Saya

Foto saya
Totok Priyono, sejak tahun 2001 tinggal di Malang dengan Churotul Ayun, istri tercinta. Allah SWT memberikan karunia si "Pedang Sembilan" mas Muhammad Alif Priyo Wibisono (9 tahun)panggilannya Wibi, dan si 'Putri Dewi" mbak Sakha Kiyasah Tsaniyah Pratiwi (3 th 10 bulan)panggilannya Saka. Penghobi binatang, khususnya burung ocehan. Bekerja di PT Sang Hyang Seri (Persero) di Cabang Pujon Kantor Wilayah III Malang. Mahasiswa Pascasarjana pada program studi Megister Manajemen konsentrasi Manajemen Sistem Informasi Universitas Merdeka - Malang, dan program studi Megister Manajemen Agribisnis Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta Mengalir air tiada henti sampai jauh. Umpama titik-titik membentang panjang. Sekali layar berkembang, pantang mundur ke belakang

Senin, 29 November 2010

BUDAYA KOTA MALANG

Budaya

Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian "BANTENGAN" kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah "BANTENGAN" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan.
Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:
  • Festival Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan.
  • Karnaval Bunga
  • Karnaval Lampion: Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek.

 Budaya Kota Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar